Fosil Amal

Diberdayakan oleh Blogger.
Latest Article Get our latest posts by subscribing this site

Hanya Dengan Percaya Yesus Adalah Tuhan Dan Juru Selamat,Bisa Memastikan Akan Masuk Surga?

Umat Kristen umumnya berani memastikan sesuatu yang belum tentu, atau belum pasti terjadi. Contoh paling nyata, mereka beranggapan bahwa asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka di jamin “pasti masuk surga”.
Padahal memastikan seseorang masuk surga, itu bukan hak atau wewenang kita manusia, itu hanyalah hak Allah Swt. saja. Jika ada umat Islam mengatakan kepada mereka kata “Insya Allah”, sering diprotes, katanya “jangan insya Allah-insya Allah dong, yang pasti aja dong!!” Mereka tidak memahami bahwa mengucapkan Insya Allah adalah sesuatu yang dianjurkan dalam kitab suci Al Qur’an dan juga Alkitab.

Tetapi sebagian besar umat kristen tidak paham bahwa didalam Alkitab sebenarnya dianjurkan mengucapkan Insya Allah bila mengatakan sesuatu yang belum tentu terjadi. Bahkan dikatakan, bila tidak mengucapkan Insya Allah sesuatu yang belum pasti terjadi, dia tergolong sombong, dan bahkan berdosa.

Perhatikan ayat Alkitab sebagai berikut:
[Yakobus 4:13-17] “Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: “Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung”, sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata: “Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan beruat ini dan itu.” Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah saIah. Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.”

[Kisah 18:21] “Ia minta diri dan berkata: “Aku akan kembali kepada kamu, jika Allah menghendakinya.” Lalu bertolaklah ia dari Efesus.”

[1 Korintus 4:19] “Tetapi aku akan segera datang kepadamu, kalau Tuhan menghendakinya. Maka aku akan tahu, bukan tentang perkataan orang-orang yang sombong itu, tetapi tentang kekuatan mereka.

Kata-kata kunci dalam ayat-ayat di atas adalah; “Jika Tuhan menghendakinya” dan “Jika Allah menghendakinya” serta “Kalau Tuhan menghendakinya”, semua itu maknanya sama yang dalam Al Qur’an disebut “insya Allah”.

Di dalam Alkitab cetakan lama, kata-kata “Jika Tuhan Menghendakinya” semuanya tertulis jelas dengan kata “insya Allah”

Perhatikan Alkitab lama cetakan tahun 1960 sebagai berikut:[Kisah 18:21] “Hai kamu jang berkata: “Bahwa hari ini atau besoknja biarlah kita pergi kenegeri anu serta menahun disitu, dan berniaga dan mencari laba”; pada halnya kamu tiada mengetahui apa yang akan terjadi besoknya. Bagaimanakah hidupmu itu? Karena kamu hanya suatu uap, yang kelihatan seketika saja lamanya, lalu lenyap. Melainkan patutlah kamu berkata: “Insya Allah, kita akan hidup membuat ini atau itu”. Tetapi dengan hal yang demikian kamu memegahkan dirimu dengan kemewahanmu itu; maka semua kemegahan yang demikian itu jahat. Sebab itu, jikalau orang yang tahu berbuat baik, pada halnya tiada diperbuatnya, maka menjadi dosalah baginya.“Melainkan sambil meminta diri ia berkata: “insya Allah, aku akan kembali kepadamu.”

[1 Korintus 4:19] “Tetapi insya Allah aku akan datang kepadamu dengan segeranya, dan aku akan mengetahui bukan perkataan mereka itu jang……dst.

Dalam Al Qur`an, mengucapkan kata insya Allah merupakan suatu kewajiban bila kita tidak mengetahui sesuatu yang bakal terjadi. Perhatikan ayat-ayat Al Qur`an sebagai berikut:

“Maka tatkala mereka masuk menemui Yusuf, Yusuf membawa ibu bapaknya ke tempatnya dan berkata, “Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan aman. ” (QS. Yusuf[12]: 99)

“Musa berkata, “Insya Allah engkau akan mendapati aku orang yang sabar dan aku tiada mengingkari perintahmu. ” (QS. Al Kahfi[18]: 69)

“Maka tatkala anak mencapai umur dapat bekerja bersamanya, Ibrahim berkata, “Hai anakku, sesungguhnya aku melihat di dalam mimpi bahwa aku akan menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu?” Dia berkata, “Wahai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepada engkau; insya Allah engkau akan mendapati aku termasuk orang-orang yang sabar.” (QS. Ash Shaaffaat[37]: 102)

Ternyata dari keterangan Alkitab tidak boleh mengatakan “PASTI” untuk sesuatu yang belum tentu terjadi. Memastikan dijamin “Pasti masuk surga” bila percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, adalah perbuatan sombong dan dosa. Jika hanya asal percaya kepada Yesus, semua ummat Islam percaya kepada Yasus yang disebut Nabi Isa as. Tidak sempurna iman seorang muslim jika tidak mengimani semua nabi, termasuk Nabi Isa. Bahkan percaya kepada semua nabi termasuk Nabi Isa as (Yesus), merupakan salah satu Rukun Iman yang harus di imani oleh setiap muslim dimanapun mereka berada. Hanya saja umat Islam mengimani beliau hanya sebagai Nabi atau Rasul, bukan Tuhan!
————————————————————————————————————————–
Menurut ajaran kristen, asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka dijamin pasti masuk surga. Tetapi menurut ajaran Islam,  justru jika percaya kepada Yesus sebagai Tuhan, maka di situlah letak KESALAHAN FATAL yang menyebabkan seseorang tidak mungkin lagi diselamatkan, atau masuk sorga!

Kenapa?  Sebab yang demikian itu sama artinya dengan secara sadar mempercayai adanya tuhan selain Allah. Dan perbuatan ini disebut SYIRIK, yaitu perbuatan DOSA BESAR yang TIDAK DIAMPUNI oleh Allah.
————————————————————————————————————————–
Dalam kitab Injil, Yesus berfirman bahwa keselamatan itu tergantung bagaimana kita mengamalkan perintah Allah. Perhatikan ucapan Yesus sebagai berikut:

[Matius 7:21] “Bukan setiap orang yang berseru kepadaku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.”

Berdasarkan ucapan Yesus tersebut, dapat kita simpulkan bahwa bukan setiap orang yang berseru Yesus, Yesus yang akan masuk kedalam surga, tetapi kata Yesus yaitu mereka yang melakukan sesuai dengan perintah Allah. Tentu menjadi pertanyaan, apakah ummat kristen sudah melakukan sesuai perintah Yesus dan perintah Allah?? Marilah kita lihat beberapa contoh sebagai bukti:

1. Allah Mengharamkan Babi
[Imamat 11:7-8] “Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku beiah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. Daging binaiang-binatang itu janganlah kamu makan dan bangkainya jartganlah kamu sentuh; haram semuanya itu bagimu.

Allah telah mengharamkan babi. Kenyataannya mereka tidak haramkan babi, malah babi jadi makanan kesukaan mereka. iustru yang haramkan babi umat Islam bukan?

2.Yesus sunat
[Lukas 2:21] “Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, la diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.”

Yesus sunat, tetapi para pendeta tidak wajibkan sunat. Justru yang bersunat yaitu ummat Islam. Nah apakah mereka ikuti perintah Allah? Justru umat Islamlah yang ikut perintah bersunat!

3. Yesus mati dikafani tidak pakai peti
[Markus 15:46] “Yusufpun membeli kain lenan, kemudian ia menurunkan mayat Yesus dari salib dan mengapaninya dengan kain lenan itu. Lalu ia membaringkan Dia di dalam kubur yang digali di dalam buki t batu. Kemudian digulingkannya sebuah batu ke pintu kubur itu.”

Yesus mati dikafani, tidak pakai peti. Apakah umat kristen yang mengaku pengikut Yesus bila mereka mati dikafani dengan kain putih dan dikubur tidak pakai peti?? Ternyata mereka bila mati, pakai jas, sepatu, dasi. pakaian yang paling bagus, didandani seperti penganten, lalu dimasukkan kedalam peti, padahal Yesus mati hanya dikafani dengan kain putih dan tidak pakai peti. Ini berarti mereka tidak mengikuti contoh bagaimana matinya Yesus. Justru yang mengikuti matinya Yesus, adalah umat Islam. Bahkan dalam Islam, kuburan tidak perlu dibeton seperti bangunan rumah, cukup menaruh batu diatas kubur sebagai tanda. Diatas kuburan Yesus juga ditaruh sebuah batu, sebagai tanda, dan dalam Islam disunahkan menaruh batu diatas kuburan.

Sebenarnya masih ada begitu banyak bukti-bukti bahwa ummat Kristini tidak mengikuti perintah Yesus dan Allah. Dari beberapa ayat yang kami paparkan sebagai contoh itu, cukup memberikan bukti bahwa jaminan keselamatan itu bukan hanya asal percaya kepada Yesus dijamin pasti masuk surga, tetapi bagaimana mengamalkan seluruh ajaran Yesus dan Tuhannya Yesus yaitu Allah SWT.

Setelah dicek di seluruh isi Alkitab, ternyata tidak ada satu ayatpun yang menjamin asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat “dijamin pasti masuk surga.” Oleh sebab itu jika ada umat kristen yang bisa menunjukkan ayatnya yang mengatakan bahwa asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat “dijamin pasti masuk surga, silahkan klaim hadiah anda. Ada ustadz yang akan dengan senang hati memberi anda uang tunai sebesar Rp. 10.000.000.- (sepuluh juta rupiah) khusus untuk satu pertanyaan itu saja.

Allah menjamin masuk surga bagi orang-orang yang benar-benar beriman dan bertaqwa kepada-Nya yaitu mereka yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya.“Dan barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya, dan itulah kejayaan yang besar.” (QS. An Nisaa[4]:13)

Ayat tersebut menjelaskan bahwa yang di jamin masuk surga oleh Allah, yaitu mereka yang taat kepada Allah dan Rasulnya. Bagaimana bisa dijamin masuk surga, jika hanya asal percaya, tetapi tidak mengamalkan serta tidak taat perintah Allah dan Rasul-Nya?? Buktinya betapa banyak ayat-ayat dalam Alkitab, dimana tidak diamalkan dan tidak ditaati oleh umat kristen. Oleh sebab itu keselamatan itu yaitu bagaimana kita taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan mengamalkan yang diperintakan-Nya.Bagaimana yang tidak taat kepada Allah dan rasul-Nya serta melanggar hukum dan ketentuan-Nya, apakah mereka dijamin pasti masuk surga? Perhatikan ayat selanjutnya:

“Dan barang siapa durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya dan melanggar batas-batasnya (hukum) Allah, niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam neraka, kekal di dalamnya dan baginya azab yang menghinakan. ” (QS. An Nisaa[4]:14)

Monggo, silahken direnungkan sendiri baik-baik ya?


[Sumber: Islam Menjawab Firnah]
courtesy : http://forum.muslim-menjawab.com

Apabila Islam Hanya Tinggal Nama

ALANGKAH bahagianya jika kita ditakdirkan lahir dan berada pada zaman kegemilangan Islam bersama dengan Rasulullah SAW. Ini kerana kita dapat berjuang, belajar secara langsung daripada Baginda, dapat melihat wajahnya serta boleh berkomunikasi secara langsung dengannya apabila menghadapi sesuatu masalah. Zaman Baginda itu adalah satu masa yang sangat hebat kerana dapat melahirkan generasi individu Muslim yang unggul dalam segenap aspek kehidupan hingga mendapat jolokan daripada Allah sebagai sebaik-baik umat kerana menjalankan tugas menyampaikan yang makruf, mencegah kemungkaran dan beriman dengan Allah.
Inilah generasi yang telah dicatat dalam lembaran sejarah kerana membantu Baginda menundukkan dua kuasa besar pada masa itu iaitu Rom dan Parsi yang mendakwa memiliki sumber tamadun yang hebat, namun kehebatan individu di kalangan Sahabat Rasulullah terdapat pada diri mereka akhlak mulia mampu menundukkan keangkuhan kedua-duanya sekali.

Mereka mencipta nama dalam sejarah tamadun manusia sebagai pahlawan Islam dengan menyebar-luaskan ajaran Baginda Rasulullah SAW sesuai dengan pegangan mereka kepada agama Islam yang membawa maksud kesejahteraan, keharmonian, kedamaian, keamanan dan keselamatan untuk umat manusia sejagat.
Bagaimana dengan kita hari ini? Adakah kita bersemangat sama seperti Para Sahabat?
Tidak dinafikan bahawa kita sebagai umat Nabi Muhammad, di antara mereka ada yang diberikan nama oleh ayah-ayah kita sebahagiannya dengan menggunakan nama Para Sahabat seperti Abu Bakar As Siddiq, Umar, Uthman, Ali, Ubadillah, Salman, Khalid, Hamzah, Abbas, Bilal, Zubair dan sebagainya. Tetapi apakah nama-nama tersebut benar-benar meresap masuk dalam sanubari kita hingga mencontohi Para Sahabat dalam mendepani segenap isu agama.
Alangkah malangnya segelintir umat Islam hari ini yang sudah mula menamakan anak-anak mereka dengan nama-nama yang kadang-kadang tidak memberi makna langsung berkaitan dengan agama. Nama-nama seperti yang disebutkan di atas tidak lagi menjadi sebutan di bibir mereka. Mengapa? Sama-samalah kita mencari kekurangannya.
Malah Islam hanya tinggal pada nama sahaja, sedangkan cara dan gaya hidup tidak melambangkan mereka seperti orang Islam, ini termasuk cara berpakaian, penampilan diri lelaki dan wanita Islam, cara berkeluarga, cara berfikir, cara mendidik anak-anak dengan agama dan seribu satu macam karenah lagi tidak menampakkan diri mereka persis individu Muslim yang beramal dengan ajaran Islam sebenar.
Inilah yang pernah disabdakan oleh Baginda Rasulullah SAW lebih 14 abad lalu, seolah-olah ia bagaikan satu ramalan tepat, kerana Baginda sentiasa menerima wahyu daripada Allah Taala, sudah tentu Dia mengetahui segala-galanya kerana ia di bawah kawalan dan pengawasan-Nya. Benarlah sabda Nabi SAW yang bermaksud, daripada Ali bin Abi Talib RA berkata: 
“Telah bersabda Rasulullah SAW bahawa sudah hampir tiba suatu masa, di mana tidak tinggal lagi daripada Islam itu kecuali hanya namanya, tidak tinggal daripada Al Quran itu kecuali hanya tulisannya. Masjid-masjid mereka tersergam indah, tetapi ia kosong daripada hidayah. Ulama mereka adalah sejahat-jahat makhluk yang ada di bawah kolong (naungan) langit. Daripada merekalah berpunca fitnah, dan kepada merekalah fitnah itu akan kembali”. (Hadis riwayat Al Baihaqi)
Kalau kita perhatikan dunia Islam pada hari ini, keadaannya tidak begitu jauh daripada gambaran yang telah ditegaskan oleh Rasulullah SAW. Kalau belum sampai pun, ia sudah hampir menjurus ke sana. Apa yang Baginda sebutkan dalam hadisnya di atas bolehlah kita bincangkan satu persatu untuk melihat sejauh mana kebenaran kenyataan baginda itu.

1. Islam hanya tinggal namanya saja.
2. Al Quran hanya tinggal tulisannya.
3. Masjid tersergam indah tetapi kosong daripada hidayah Allah.
4. Lahirnya ulama jahat yang mementingkan periuk nasi daripada Islam.
5. Fitnah tersebar akibat kedangkalan ulama-ulama jahat.
Islam hanya tinggal namanya saja
Kelak akan banyak orang yang mengaku beragama Islam namun perbuatan sehariannya tidak mencerminkan sebagai seorang Islam yang baik, hanya namanya sahaja Islam. Islam diperalatkan untuk kepentingan tertentu. Oleh kerana itu kita dapat lihat ramai orang Islam melanggar syariat.
Solat mengikut ‘mood’, ada seminggu sekali, ada sebulan sekali, setahun sekali dan ada yang tidak pernah solat sama sekali. Yang kaya pula enggan membayar zakat, yang pergi haji mahu digelar ‘pak haji’ namun masih lagi melepak di kedai judi dan menghabiskan masa.
Ramai yang bercakap tentang Islam padahal mereka tidak mengamalkannya. Pandai berpidato agar orang percaya dia seorang Islam yang baik dan memperjuangkan Islam, sehingga ada yang mengubah halal menjadi haram dan haram menjadi halal, bahkan hukum nas kalau boleh disesuaikan dengan zaman, bukan keadaan zaman disesuaikan dengan ketentuan nas.
Sebenarnya orang yang sebegini tergolong daripada golongan orang munafik sebagaimana Sahabat Nabi yang bernama Abu Huzaifah ditanya apa itu nifak? Beliau menjawab:
“Kamu berbicara tentang Islam, tetapi kamu tidak mengamalkan ajaran-ajarannya”. (Masnad ar-Rabi’)
Al Quran hanya tinggal tulisannya
Dalam banyak hadis Rasulullah SAW, Baginda menganjurkan kita umatnya agar membudayakan pembacaan Al Quran, ia bukan sekadar penawar kepada pelbagai penyakit yang sukar diubati, malah ia juga bertindak sebagai penyembur kepada hati yang berkarat dengan penyakit-penyakit dntakan dunia secara berlebihan.
Tujuan Al Quran diturunkan adalah untuk menjadi pedoman dalam soal aqidah, iman, beribadah kepada Allah dengan membacanya, dipelajari isi kandungannya, diamalkan segala apa yang ada di dalamnya. Menjadi rujukan dalam segenap masalah yang dihadapi oleh manusia, dan yang paling utama ialah melaksanakan hukum, undang-undang dan perintah Allah yang ada di dalamnya.
Apa yang mendukacitakan kita pada hari ini, Al Quran dijadikan bahan untuk musabaqah menjelang ketibaan Ramadan iaitu bulan yang diturunkan Al Quran di dalamnya. Sedangkan undang-undangnya tidak diguna-pakai walaupun sudah merdeka lebih setengah abad, orang-orang Islam yang melakukan jenayah tidak dihukum dengan undang-undang hudud atau qisas di dunia ini. Inilah gambaran ketegasan Nabi bahawa Al Quran hanya tinggal tulisannya untuk dibaca, bukan untuk diamalkan.
Masjid tersergam indah tetapi kosong daripada hidayah Allah
Inilah kebenaran kenyataan Baginda Rasulullah SAW bahawa masjid-masjid umatnya pada akhir zaman memang cukup indah dan megah, tetapi pengisian di dalamnya tidak memberangsangkan. Masjid yang sepatutnya menjadi tempat menyampaikan kuliah agama kadang-kadang sepi daripada pengunjungnya.
Terdapat masjid yang membiayai urusan pembayaran bil elektrik, air dan penyelenggaraan mencecah nilai ringgit yang cukup tinggi, namun kadang-kadang apa yang menduka-citakan kelas pengajian pun tidak ada, ada yang diisi dengan kelas marhaban atau barzanji, itu pun tidak memahami dengan baik maksud apa yang dibacakan. Malah ada pula masjid dipertandingkan sempena Maulidur Rasul sebagai masjid yang paling cantik dan bersih.
Lahirnya ulama jahat yang mementingkan periuk nasi daripada bercakap tentang Islam
Tidak dinafikan juga wujud kalangan ilmuan Islam yang tidak berani untuk menyatakan kebenaran di hadapan pemerintah yang zalim seperti yang disabdakan oleh Baginda, justeru itulah yang diingatkan oleh Baginda dalam hadisnya di atas. Golongan ulama ini sama seperti Bal’am bin Ba’ura (ulama Bani Israil) yang ditegaskan dalam ayat 176 surah Al ‘Araf.

“Dan kalau Kami kehendaki nescaya Kami tinggikan pangkatnya dengan (sebab mengamalkan) ayat-ayat itu. Tetapi ia bermati-mati cenderung kepada dunia dan menurut hawa nafsunya; maka bandingannya adalah seperti anjing, jika engkau menghalaunya: ia menghulurkan lidahnya termengah-mengah, dan jika engkau membiarkannya: ia juga menghulurkan lidahnya termengah-mengah. Demikianlah bandingan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah kisah-kisah itu supaya mereka berfikir”.
Menurut Imam Fakhruddin Ar-Razi dan Imam Ibni Khathir, Imam Tabari dan ramai mufassirin bahawa ayat ini diturunkan berkenaan dengan seorang lelaki dari Negara Yaman bernama Bal’am bin Ba’ura’. Sebilangan ulama lain menyatakan, Bal’am adalah seorang ahli ibadat yang mempunyai kemakbulan doa dari bangsa Bani Israel.
Menurut cerita daripada Ibnu Abbas, pada zaman Nabi Musa a.s ada seorang alim bernama Bal’am bin Ba’ura. Allah s.w.t telah mengurniakan kepada Bal’am rahsia khasiat-khasiat nama-nama Allah Yang Maha Besar [ Do'a Bal'am bin Ba'ura mustajab]. Setelah peristiwa firaun dilemaskan dalam laut, Nabi Musa A.S dan bani Israel yang terselamat terus mengembara sehinggakan hampir sampai  dengan negeri tempat tinggal Bal’am. Raja negeri tersebut ketakutan, takut kalau-kalau negerinya diserang oleh kaum yang telah berjaya menewaskan Firaun. Setelah bermesyuarat dengan penasihat-penasihatnya Raja tersebut memutuskan untuk meminta pertolongan Bal’am agar Bal’am menggunakan ilmunya [berdo'a] untuk mengalahkan Nabi Musa AS.
Pada mulanya Bal’am masih tidak mahu mendoakan. Akan tetapi setelah isterinya tidak bercakap, melayannya dan menyediakan makanan seperti biasa dibuat. Lama kelamaan Bal’am pun bertanya kepada isterinya mengapa isteri beliau mogok dan beliau tidak dilayan seperti biasa dilakukan. Isteri Bal’am berkata “berdoalah bukan susah seperti yang dipinta oleh Raja”.
Bal’am dengan kekuatan ilmunya dan kemujaraban doanya telah mengenakan sekatan kepada Nabi Musa AS, doa Bal’am itu termakbul, menyebabkan Nabi Musa tersesat di satu tempat yang bernama Teh (sekarang : semenanjung Sinai) selama 40 tahun.
Kesesatan yang maha dahsyat itu, menyebabkan Nabi Musa bertanya Allah SWT, “Wahai Tuhan, apakah dosa yang kami lakukan sehingga kami tersesat di ladang Teh ini?”.
Jawab Allah SWT, “berpunca dari doa Bal’am”
Nabi Musa berkata lagi kepada Allah, “Wahai Allah, sepertimana kamu mendengar doa Bal’am terhadapku, maka tolong makbulkan doaku terhadap Bal’am”.
Lalu, Nabi Musa mendoakan agar Bal’am dicabut keimanan dari dirinya. Doa Nabi Musa dimakbulkan oleh Allah, menyebabkan Bal’am mati dalam keadaan kufur dan lidahnya terjelir sepertimana anjing.
“Minta berlindung kita dengan Allah daripada menjadi seperti Bal’am bin Ba’ura’”. Wallahua’lam (Kisah ini isra’iliyyat yang wajar dijadikan pengajaran kepada kita).
Kepentingan dunia kerana mahu mengejar pangkat dan populariti menguasai hidup mereka hingga ada yang berani menghalalkan apa yang diharamkan Allah, menyembunyikan kebenaran kerana takut keduniaannya tersekat dan periuk nasinya terjejas hingga sanggup menggadai prinsip-prinsip agama, dalam hal ini, siapa yang makan cili maka dialah yang merasa bahang pedasnya.
Fitnah tersebar akibat kedangkalan ulama-ulama jahat
Fitnah terhadap Islam sudah semakin menular yang tidak pernah terfikir oleh individu Muslim yang baik di sisi Allah. Industri hiburan yang melibatkan artis-artis beragama Islam hingga ke peringkat paling seksi menjadi juadah mata pada hari ini, perkara ini berlaku adalah kerana ulama-ulama yang jahat mendiamkan diri tidak mahu bercakap kerana takut segala kemudahan yang dikecapinya akan hilang, walaupun Islam daripada diri umat Islam bukan menjadi perkiraan hidup.

Sumber: http://www.tarbawi.my/
              http://myibrah.com

Fakta yang Perlu Umat Islam Tahu tentang Palestina


Di manakah Palestin ?
Palestin merupakan suatu nama yang digunakan untuk wilayah barat-daya negara Syam. Ia bersempadan dengan laut Mediteranian dan terletak di barat benua Asia. Palestin dianggap titik pertemuan Asia dan Afrika dan berdekatan dengan benua Eropah. Bahagian utara Palestin bersempadan dengan Lubnan, manakala Syria di timur laut, Jordan di timur dan Mesir di selatan. Ia berada di kawasan yang beriklim mediteranian dan keluasan Palestin di waktu kini dianggarkan seluas 27,009 km persegi.
Bumi Palestin juga dianggap salah satu penempatan tertua di dunia. Malahan penemuan ahli-ahli arkeologi telah membuktikan bahawa tempat ini merupakan penempatan pertama yang mengalami perubahan daripada kehidupan nomad kepada kehidupan tetap dan bercucuk tanam sejak 9000 tahun sebelum Masihi. Bahkan bandar tertua di dunia, Jericho telah dibina di Palestin sejak 8000 tahun sebelum Masihi dan sehingga kini masih dianggap sebagai bandar yang di datangi dan dipenuhi dengan pelbagai tamadun manusia yang gemilang.

Apakah istimewanya Palestin kepada umat islam ?
Bumi Palestin mempunyai kedudukan yang istimewa di dalam hati setiap orang Islam. Jika dirujuk kepada al-Quran dan sunnah :
a) Bumi ini dianggap suci dan diberkati kerana terdapatnya Masjid al-Aqsa, sebuah masjid yang menjadi qiblat pertama untuk orang Islam dan merupakan masjid yang ke 3 paling suci bagi orang Islam. Barangsiapa yang bersolat di masjid ini akan mendapat 500 kali ganda pahala.
b) Di bumi ini jugalah kejadian Isra’ (Perjalanan Malam) berlaku, di mana Nabi Muhammad melakukan pengembaraan malam yang penuh keajaiban ke langit.
c) Bahkan ramai para anbiya? yang disebut di dalam al-Quran, telah dilahirkan, dibesarkan dan disemadikan di bumi ini (lebih 50 orang kesemuanya). Semoga Allah memberkati mereka semua.
d) Berdasarkan perspektif Islam, tempat ini merupakan padang Mahsyar selepas Kiamat dan merupakan pusat keamanan sejagat.
e) Orang yang tinggal di sana kerana Allah diibaratkan seperti orang yang berjihad di jalan Allah.
f) Bumi Palestin juga dianggap sebagai pusat untuk kumpulan-kumpulan yang sentiasa teguh menegakkan kebenaran dan hak orang Islam sehingga ke hari kiamat.

Penulis asal adalah Prof. Madya Dr. Mohsen Mohammad Saleh dan telah diterjemahkan oleh Dr. Hanafi Hj Dollah 

Sumber: http://www.palestinkini.info/
              http://myibrah.com

Fakta Menarik Tentang Rasulullah

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

 Siapa yang tidak mengenali Nabi Muhammad S.A.W terutamanya orang Islam. Banyak kisah kisah kehidupan Baginda ditatapkan dan didokumentarikan. Contohnya dalam Jejak Rasul bersiri yang ditayangkan di TV3 setiap kali tibanya bulan Ramadan.
Berikut merupakan fakta unik secara ringkasnya mengenai kehidupan Baginda. Kalau ada kesalahan fakta, minta perbetulkan.



1. Nabi Muhammad SAW tidak melepaskan tangannya saat berjabat sebelum mitranya melepaskan terlebih dahulu.
2. Nabi Muhammad SAW tidak pernah mengulurkan kaki di hadapan sahabat-sahabatnya.
3. Nabi Muhammad SAW menoleh dengan seluruh badannya, menunjuk dengan seluruh jarinya.
4. Nabi Muhammad SAW kalau berbicara sesekali menggigit bibir tanda berpikir, menepuk telapak kiri dengan jari telunjuk.
5.beliau tidur dengan alas tidur dari pelepah sebanyak 4 lapis, dan kalau musim dingin dipakai 2 lapis dan 2 lapis lagi untuk selimut (hingga Umar bin Khattab sempat menangis jika membandingkan gaya hidup rasulullah dengan raja romawi)
6. Harta Nabi Muhammad SAW yang paling mewah adalah sepasang alas kaki berwarna kuning, hadiah dari Negus, penguasa Abissinia.
7. Nabi Muhammad SAW tinggal di pondok kecil beratap jerami yang kamar-kamarnya dipisahkan oleh batang-batang pohon yang diikat dengan lumpur bercampur kapur.
8. Nabi Muhammad SAW sendiri yang menyalakan api, memerah susu dan menjahit alas kakinya yang putus.
9. Santapan Nabi Muhammad SAW yang paling mewah, meski jarang dinikmatinya, adalah madu, susu dan lengan kambing.
10. Nabi Muhammad SAW gagah berani, namun memiliki senyum yang sangat memikat dan malu mempermalukan orang.
11. Nabi Muhammad SAW merupakan contoh jenis manusia secara sempurna iaitu pekerja, pemikir, pengabdi Allah dan seniman.
12. Nabi Muhammad SAW selalu memilih yang termudah, selama halal, bila berhadapan dengan pilihan.
13. Senyumnya menyejukkan, dilukiskan sebagai butir salju di oase.
14. Beliau tidak pernah sakit gigi. Beliau bersiwak tak kurang 10 kali sehari.
15. Warna kulit beliau putih kemerah-merahan.

Courtesy  : myibrah.com

Galery











Gunung Cikuray

Gambaran Umum
Di Garut ada gunung tertinggi, namanya Gunung Cikuray. Dan karena tertinggi jadi mudah di lihat dari berbagai arah di Garut. Serta merupakan mantan gunung berapi yang kini tak aktif lagi, Gunung Cikuray terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Indonesia. Gunung Cikuray mempunyai ketinggian 2.818 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan merupakan gunung tertinggi keempat di Jawa Barat setelah tiga gunung lainnya yaitu, Gunung Ceremai (3078 mdpl), Gunung Pangrango (3019 mdpl), dan Gunung Gede (2958 mdpl). Gunung Cikuray  terletak persis di tengah-tengah  Kabupaten  Garut  Propinsi Jawa  Barat yang dikelilingi oleh 5 kecamatan yaitu Cilawu, Cigedug, Cikajang, Banjarwangi, dan Bayongbong. Gunung Cikurai mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, Hutan Montane dan Hutan Ericaceous.

Jalur Pendakian
Terdapat tiga jalur pendakian yang umum dilalui : Cikajang, Bayongbong, dan Cilawu (tepatnya dari kampung kita Nangewer) Dengan titik awal pendakian terdekat dari puncak namun terjal adalah dari Kecamatan Cikajang, sedangkan jalur terjauh dari Kecamatan Bayongbong. Jalur pendakian dari Kecamatan Cikajang dan Boyongbong lebih jarang dilalui untuk pendakian, maka ada kemungkinan kedua jalur tersebut sudah tertutup tumbuhan, namun masih dapat dilalui dengan perbekalan yang lebih dan alat tebas. Jalur pendakian dari Kecamatan Cilawu melalui Desa Dayeuhmanggung lebih umum digunakan, sehingga lebih jelas dan terarah. Pada bahasan selanjutnya hanya akan dijabarkan jalur melalui Kecamatan Cilawu.


Akses dari Kota Terakhir
Pendakian Gunung Cikuray dari Cilawu dapat dicapai dari Garut. Perjalanan dari jalan raya untuk menuju titik awal pendakian yaitu stasium pemancar TV  dapat memakan waktu sekitar 2 jam sampai dengan 3 jam berjalan kaki atau dapat menggunakan jasa ojek hanya sekitar 40 menit. Untuk trek jalan dari jalan raya menuju stasiun pemancar TV, dapat dilalui dari Desa Babakan Loak – Desa Cisumur – Desa Mekarsari – stasiun pemancar TV. Keadaan jalan untuk menuju stasiun pemancar cukup lebar di mana dapat dilalui mobil namun jalan tersebut hanya tesusun dari bebatuan. Jika hendak menuju Kecamatan Cilawu ini dengan kendaraan umum dapat mengambil jurusan Garut yang akan berhenti di Terminal Garut (Guntur), kemudian dilanjutkan dengan angkot 06 menuju Cilawu, dapat turun di Sukamulya atau Cigarungsang, Lalu dapat dilanjutkan dengan jasa ojek untuk menuju Stasiun pemancar.

 Courtesy : http://astacala.org/



Sejarah Singkat Kabupaten Garut

Sejarah Singkat Kabupaten Garut – Karena produksi kopi pada saat itu menurun drastis hingga titik nol dan Bupati menolak perintah penanaman lada, maka pada tahun 1811 Daendels membubarkan Kabupaten Limbangan. Sejak masa itulah sejarah Kabupaten Garut dimulai dengan pembentukan Kabupaten Limbangan yang beribu kota di Suci. Penetapannya dilakukan oleh Letnan Gubernur di Indonesia yang pada waktu itu dijabat oleh Raffles pada tanggal 16 Pebruari 1813.
Karena Suci dinilai kurang strategis, Bupati Limbangan Adipati Adiwijaya (1813-1831) membentuk panitia untuk mencari tempat yang cocok bagi Ibu Kota Kabupaten. Maka dipilih Cimurah, namun karena air bersih susah didapat, panitia Selanjutnya panitia mencari lokasi ke arah Barat Suci, sekitar 5 Km dan mendapatkan tempat yang cocok untuk dijadikan Ibu Kota.

Saat ditemukan mata air berupa telaga kecil yang tertutup semak belukar berduri seorang panitia “kakarut” atau tergores tangannya sampai berdarah. Dalam rombongan panitia, turut pula seorang Eropa yang ikut membenahi atau “ngabaladah” tempat tersebut. Begitu melihat tangan salah seorang panitia tersebut berdarah, langsung bertanya : “Mengapa berdarah?” Orang yang tergores menjawab, tangannya kakarut. Orang Eropa atau Belanda tersebut menirukan kata kakarut dengan lidah yang tidak fasih sehingga sebutannya menjadi “gagarut”.
Sejak saat itu, para pekerja dalam rombongan panitia menamai tanaman berduri dengan sebutan “Ki Garut” dan telaganya dinamai “Ci Garut”. Dengan ditemukannya Ci Garut, daerah sekitar itu dikenal dengan nama Garut.Cetusan nama Garut tersebut direstui oleh Bupati Kabupaten Limbangan Adipati Adiwijaya untuk dijadikan Ibu Kota Kabupaten Limbangan.
Maka peletakkan batu pertama ( 15 September 1813) pun dilakukan untuk mengawali pembangunan sarana dan prasarana ibukota seperti rumah tinggal, kantor asisten residen,pendopo, alun-alun, mesjid dan babancong.Setelah bangunan-bangunan selesai dibuat, maka ibu kota Limbangan pindah dari Suci ke Garut (Tahun 1821). Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal No: 60 tanggal 7 Mei 1913, nama Kabupaten Limbangan diganti menjadi Kabupaten Garut dan beribu kota Garut pada tanggal 1 Juli 1913. Pada waktu itu, Bupati yang sedang menjabat adalah RAA Wiratanudatar (1871-1915).

Pada tahun 1915, RAA Wiratanudatar digantikan oleh keponakannya Adipati Suria Karta Legawa (1915-1929). Pada masa pemerintahannya tepatnya tanggal 14 Agustus 1925, berdasarkan keputusan Gubernur Jenderal, Kabupaten Garut disahkan menjadi daerah pemerintahan yang berdiri sendiri (otonom). Wewenang yang bersifat otonom berhak dijalankan Kabupaten Garut dalam beberapa hal, yakni berhubungan dengan masalah pemeliharaan jalan-jalan, jembatan-jembatan, kebersihan, dan poliklinik. Selama periode 1930-1942, Bupati yang menjabat di Kabupaten Garut adalah Adipati Moh. Musa Suria Kartalegawa. Ia diangkat menjadi Bupati Kabupaten Garut pada tahun 1929 menggantikan ayahnya Adipati Suria Karta Legawa (1915-1929).

Courtesy : www.inilahgarut.com

click here

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Fosil Amal - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger